Skip ke Konten

Abdurrahman ad-Dakhil dan Berdirinya Bani Umayyah di Andalusia

Kejayaan Islam di Andalusia Merupakan Sebuah Babak Epik dalam Sejarah Islam dan Dunia

Bani Umayyah di Andalusia


Andalusia adalah wilayah yang kini dikenal dengan nama Spanyol, sebuah negeri di ujung barat Eropa yang pernah menjadi pusat peradaban Islam paling gemilang.


Dalam catatan sejarah Islam, kisah tentang berdirinya Dinasti Umayyah di Andalusia adalah salah satu episode paling dramatis dan penuh pelajaran.


Dari kehancuran total di Damaskus, seorang pangeran muda bernama Abdurrahman ad-Dakhil menyeberangi gurun dan laut, melarikan diri dari kejaran musuh, hingga akhirnya berhasil membangun kekuasaan baru yang kelak menjadi pusat ilmu pengetahuan, budaya, dan toleransi di jantung Eropa.


Inilah awal dari sebuah babak penting dalam sejarah dunia Islam dan Eropa.


Kejatuhan Dinasti Umayyah di Timur


Dinasti Umayyah awalnya berkuasa dari Damaskus sejak tahun 661 M, dengan Muawiyah bin Abu Sufyan sebagai khalifah pertama setelah era Khulafaur Rasyidin.


Mereka memperluas wilayah kekuasaan Islam dengan pesat, namun kerap dikritik karena lebih mengutamakan kaum elit Quraisy dan bersikap diskriminatif terhadap non-Arab.


Ketidakpuasan ini memuncak dalam Revolusi Abbasiyah yang dimulai dari Khurasan. Pada tahun 750 M, Bani Abbasiyah berhasil menggulingkan Bani Umayyah, membantai hampir seluruh anggota keluarganya, dan memindahkan pusat kekhalifahan ke Baghdad.


Dalam kekacauan itu, hanya satu anggota keluarga yang berhasil melarikan diri: Abdurrahman bin Muawiyah.


Pelarian Menuju Barat: Kisah Epik Sang Pangeran


Abdurrahman bin Muawiyah, cucu khalifah Hisham bin Abdul Malik, memulai pelariannya dengan dramatis. Ia melintasi sungai Eufrat, menghindari mata-mata Abbasiyah, dan akhirnya mencapai wilayah Afrika Utara.


Di sana, ia tinggal dan menyusun rencana selama beberapa tahun, sambil mencari dukungan dari suku-suku lokal dan mantan loyalis Umayyah.


Pada tahun 755 M, Abdurrahman menyeberangi Selat Gibraltar menuju Semenanjung Iberia. Saat itu, Andalusia berada dalam kekuasaan Islam, namun terpecah akibat konflik internal antara Arab dan Berber. Abdurrahman melihat celah untuk menyatukan wilayah ini di bawah panji Umayyah.


Berdirinya Emirat Kordoba: Bani Umayyah Bangkit Kembali


Dengan kecerdasan diplomasi dan kekuatan militer, Abdurrahman berhasil merebut kota Cordoba pada tahun 756 M.


Ia kemudian mendeklarasikan berdirinya Emirat Kordoba, sebuah kekuasaan independen dari kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad.


Abdurrahman ad-Dakhil memerintah dengan tangan besi namun adil. Ia membangun birokrasi, memperkuat pertahanan, dan menyatukan berbagai faksi yang bertikai.


Pemerintahannya menandai awal era baru dalam sejarah Andalusia: stabil, berwibawa, dan berpotensi menjadi pusat kebudayaan Islam di Barat.


Transformasi Menjadi Kekhalifahan


Setelah beberapa generasi, stabilitas Emirat Kordoba mencapai puncaknya di bawah pemerintahan Abdurrahman III, keturunan dari Abdurrahman ad-Dakhil.


Pada tahun 929 M, ia mengangkat dirinya sebagai Khalifah, menyaingi Abbasiyah dan Fatimiyah, dan mengubah Emirat menjadi Kekhalifahan Kordoba.


Langkah ini tidak hanya simbolis, tetapi juga strategis.


Dengan gelar khalifah, Kordoba memperkuat legitimasi politiknya dan menjadi pusat intelektual serta spiritual yang dihormati dunia Islam.


Kejayaan Andalusia di Bawah Bani Umayyah


Di bawah Bani Umayyah, Andalusia mencapai masa keemasan. Kota Cordoba menjadi pusat ilmu pengetahuan, sastra, filsafat, dan kedokteran. Masjid Cordoba dan kota Madinat az-Zahra menjadi simbol kejayaan arsitektur Islam.


Ilmuwan seperti Al-Zahrawi (bapak ilmu bedah modern), Ibn Rushd (Averroes), dan Ibn Hazm lahir dari rahim peradaban ini. Andalusia juga dikenal dengan tingkat toleransi antarumat beragama yang relatif tinggi, di mana Muslim, Yahudi, dan Kristen dapat hidup berdampingan.


Runtuhnya Kekhalifahan dan Warisan Abadi


Sayangnya, kejayaan itu tidak abadi. Setelah wafatnya para khalifah kuat, Andalusia terpecah dalam konflik internal. Pada 1031 M, Kekhalifahan Kordoba runtuh dan berganti menjadi negara-negara kecil yang dikenal sebagai Taifa.


Meskipun kekuasaan politiknya sirna, warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan arsitektur Bani Umayyah tetap hidup hingga kini. Jejak kejayaan mereka bahkan memengaruhi kebangkitan Eropa dalam masa Renaissance.


Penutup: Sebuah Babak Epik dalam Sejarah Islam dan Dunia


Kisah berdirinya Bani Umayyah di Andalusia adalah cerita tentang ketekunan, visi besar, dan bagaimana sejarah bisa berputar dari kekalahan total menjadi kejayaan luar biasa.


Abdurrahman ad-Dakhil bukan hanya pendiri kekuasaan baru, tetapi juga simbol dari semangat untuk bangkit dari kehancuran.


Danalusia, di bawah bendera Umayyah, tidak hanya menjadi pelarian dinasti yang terusir, tetapi menjelma menjadi mercusuar peradaban Islam di jantung Eropa.


di dalam Sejarah
Abdurrahman ad-Dakhil dan Berdirinya Bani Umayyah di Andalusia
fajar ryanto 20 Mei 2025
Share
Label
Arsip
Masuk untuk meninggalkan komentar
Perang Banten 1888: Serangan Besar Rakyat Banten
Ketika Rakyat Banten Mengangkat Senjata Akibat Ledakan Amarah atas Penindasan Kolonial Belanda