John Fitzgerald Kennedy (JFK), Presiden ke-35 Amerika Serikat, adalah salah satu pemimpin dunia yang paling karismatik dan berpengaruh pada abad ke-20. Dilantik pada tahun 1961, Kennedy dikenal dengan program ambisiusnya seperti misi Apollo ke bulan, upayanya melawan komunisme, dan keterlibatannya dalam Krisis Misil Kuba. Namun, kepresidenannya yang menjanjikan berakhir tragis pada 22 November 1963, ketika ia ditembak mati di Dallas, Texas.
Saat itu, Kennedy sedang melakukan kunjungan politik ke Texas untuk meredakan persaingan internal Partai Demokrat menjelang pemilu 1964. Namun, di tengah sambutan antusias warga, tragedi yang mengejutkan dunia terjadi.
Kronologi
22 November 1963
11:40 AM: Air Force One mendarat di Love Field, Dallas, membawa aura harapan dari seorang presiden yang dicintai rakyatnya. JFK bersama Jacqueline Kennedy, dengan senyum merekah, melambaikan tangan kepada kerumunan yang bersorak. Suasana penuh kegembiraan berubah menjadi ironi pilu dalam hitungan menit.
12:30 PM: Iring-iringan mobil melintas di Dealey Plaza. Sebuah momen yang seharusnya menjadi perayaan kebersamaan berubah menjadi horor tak terduga. Tembakan pertama meleset, tetapi memicu kekhawatiran. Tembakan kedua mengoyak tubuh JFK dan Gubernur Connally, menciptakan kekacauan. Tembakan ketiga, yang menghantam kepala JFK, membawa keheningan mengerikan. Warga yang bersorak kini hanya bisa tertegun dalam kepanikan.
12:38 PM: Di Rumah Sakit Parkland Memorial, upaya dokter untuk menyelamatkan JFK berakhir sia-sia. Sang presiden dinyatakan meninggal dunia. Lyndon B. Johnson, yang berada di Air Force One, dilantik sebagai presiden beberapa jam kemudian dalam suasana duka mendalam.
1:15 PM: Lee Harvey Oswald, buronan yang melarikan diri, dengan dingin menembak mati seorang polisi, J.D. Tippit. Kejahatan ini memicu pencarian intensif hingga Oswald akhirnya ditemukan di sebuah bioskop, ditangkap di bawah sorotan penuh ketegangan pada pukul 1:50 PM.- 11:40 AM: Air Force One yang membawa JFK dan rombongan mendarat di Love Field, Dallas. Presiden dan istrinya, Jacqueline Kennedy, menaiki limusin terbuka bersama Gubernur Texas John Connally dan istrinya, Nellie Connally.
12:30 PM: Saat iring-iringan mobil presiden melewati Dealey Plaza, terdengar tiga tembakan. Tembakan pertama meleset, tembakan kedua mengenai JFK dan Gubernur Connally, dan tembakan ketiga menghantam kepala JFK, menyebabkan luka fatal.
12:38 PM: JFK dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Parkland Memorial. Lyndon B. Johnson, Wakil Presiden AS, dilantik sebagai presiden di atas Air Force One beberapa jam kemudian.
1:15 PM: Lee Harvey Oswald menembak mati seorang polisi, J.D. Tippit, saat mencoba melarikan diri. Ia kemudian ditangkap di sebuah bioskop sekitar pukul 1:50 PM.
Profil Pelaku: Lee Harvey Oswald
Lee Harvey Oswald, seorang pria berusia 24 tahun, diidentifikasi sebagai pelaku penembakan. Oswald memiliki latar belakang yang kompleks dan kontroversial. Ia adalah mantan marinir AS yang membelot ke Uni Soviet pada tahun 1959, menunjukkan simpatinya terhadap ideologi komunis. Setelah kembali ke Amerika pada tahun 1962, Oswald tetap menunjukkan minat pada politik kiri radikal, termasuk dukungannya terhadap Kuba dan Fidel Castro.
Oswald bekerja di Texas School Book Depository di Dallas, sebuah gedung yang menjadi tempat dia melakukan aksi penembakan terhadap Kennedy. Namun, banyak teori konspirasi berkembang mengenai keterlibatan pihak lain, seperti dugaan bahwa CIA mungkin terlibat untuk menghentikan kebijakan Kennedy yang dianggap bertentangan dengan kepentingan mereka.
Salah satu kebijakan JFK yang dianggap bertentangan dengan kepentingan CIA adalah pendekatannya terhadap Perang Dingin dan kebijakan luar negeri yang cenderung lebih moderat. Beberapa hal yang sering disebutkan termasuk:
1. Keinginan untuk Mengurangi Keterlibatan di Vietnam:
JFK dilaporkan berencana menarik sebagian pasukan Amerika Serikat dari Vietnam Selatan. Langkah ini bertentangan dengan pandangan CIA dan elemen hawkish dalam pemerintah yang percaya bahwa keterlibatan militer penuh diperlukan untuk menghentikan penyebaran komunisme.
2. Kritik terhadap Operasi Bay of Pigs (1961):
Setelah kegagalan invasi di Teluk Babi, di mana CIA mendukung penggulingan Fidel Castro di Kuba, JFK secara terbuka menyalahkan CIA dan mengancam akan membubarkan lembaga tersebut. Dia bahkan dikabarkan berkata bahwa ia ingin "memecah CIA menjadi seribu keping."
3. Pembicaraan Damai dengan Uni Soviet:
Setelah Krisis Misil Kuba pada tahun 1962, JFK mulai mendorong kebijakan yang lebih damai dengan Uni Soviet. Dia mengupayakan perjanjian pelucutan senjata nuklir, yang mungkin dianggap oleh pihak tertentu sebagai tanda kelemahan dalam menghadapi komunisme.
4. Pendekatan terhadap Kuba:
Ada indikasi bahwa JFK mempertimbangkan normalisasi hubungan dengan Kuba, yang akan merugikan agenda CIA yang berusaha menggulingkan Castro.
Pendekatan JFK yang lebih independen terhadap kebijakan luar negeri dan kontrol yang lebih ketat atas operasi intelijen sering disebut-sebut sebagai alasan adanya dugaan keterlibatan pihak dalam pemerintah, termasuk CIA, dalam teori konspirasi mengenai pembunuhannya.
Ada pula teori bahwa Mafia bekerja sama dengan kelompok tertentu untuk membalas dendam atas tindakan keras Kennedy terhadap kejahatan terorganisir. Selain itu, Uni Soviet dan Kuba juga dicurigai memiliki peran mengingat latar belakang ideologi Oswald. Meski demikian, Komisi Warren menyimpulkan bahwa Oswald bertindak sendirian dalam pembunuhan ini.
Akhir Kejadian
Oswald ditahan oleh polisi Dallas dan didakwa atas pembunuhan Kennedy dan Tippit. Proses identifikasi Oswald sebagai pelaku utama dimulai dari sejumlah saksi mata yang melaporkan keberadaannya di lantai enam Texas School Book Depository, tempat peluru yang digunakan untuk menembak Kennedy ditemukan. Selain itu, sidik jarinya terdeteksi pada senapan yang ditemukan di lokasi tersebut. Tantangan dalam menangkap Oswald termasuk kekacauan yang terjadi segera setelah penembakan, serta fakta bahwa Oswald berhasil melarikan diri dari tempat kejadian dan membunuh seorang polisi, J.D. Tippit, yang berusaha menghentikannya. Polisi akhirnya menemukan Oswald di sebuah bioskop setelah menerima laporan dari warga setempat.
Namun, sebelum proses peradilan dimulai, ia ditembak mati oleh Jack Ruby, seorang pemilik klub malam di Dallas, pada 24 November 1963. Pembunuhan Oswald yang disiarkan langsung di televisi menambah misteri di sekitar tragedi ini.
Komisi Warren, yang dibentuk oleh Presiden Lyndon B. Johnson, menyimpulkan pada tahun 1964 bahwa Oswald bertindak sendiri. Namun, teori konspirasi tetap beredar, termasuk dugaan keterlibatan CIA, Mafia, Uni Soviet, atau bahkan kelompok internal pemerintah AS. Hingga kini, kasus ini masih menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Dampak Penembakan
Penembakan JFK mengubah lanskap politik dan sosial Amerika Serikat. Kepercayaan publik terhadap pemerintah menurun drastis, terutama karena keraguan terhadap kesimpulan resmi Komisi Warren. Selain itu, peristiwa ini juga menjadi simbol dari era ketidakpastian dan ketegangan geopolitik di tengah Perang Dingin.
Sebagai salah satu tragedi nasional paling bersejarah, penembakan JFK terus dikenang melalui film, buku, dan dokumenter, dengan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi masih menjadi topik diskusi hingga saat ini.